Saturday, July 28, 2018

Pulau Bawean. Pulau Gili dan Pulau Noko

Pulau Bawean.. belum pernah sebelumnya mendengar nama pulau ini sampai suatu hari papa Babos melontarkan ide jalan-jalan keluarga kami yaitu snorkeling di pulau Bawean. Dimanakah letak pulau Bawean? Pulau indah ini terletak di laut Jawa, secara administaratif masuk dalam wilayah kabupaten Gresik walaupun jaraknya 120 km dari Gresik. Pulau Bawean bisa dicapai dengan menggunakan pesawat Airfast dari bandara Juanda Surabaya, dengan waktu tempuh sekitar 45 menit, kapal ro-ro dari pelabuhan Gresik, dengan waktu tempuh 8 jam dan kapal ekspress Bahari dari pelabuhan Gresik,  dengan waktu tempuh 3-4 jam. 

Perjalanan kami dimulai dari Salatiga pada pukul 10 pagi sampai di Surabaya pukul 5 sore, kami memilih untuk menginap dulu semalam di Surabaya. Pagi hari jam 7 kami sudah sampai dibandara,  sekitar jam 8.30 kami sudah siap tinggal landas. Oh iya untuk pembelian tiket pesawat Airfast masih konvensional. Tiket pesawat Airfast dibeli jauh-jauh hari dengan cara membeli langsung di loket Airfast bandara Juanda Surabaya dan tunai, tidak bisa pakai kartu kredit. Sebelum membeli tiket lebih baik cek website Airfast dulu untuk melihat harga dan jadwal keberangkatan.  Lalu bagaimana kami bisa mendapatkan tiket padahal domisili kami di Salatiga? yahh minta tolong teman  yang berada di Surabaya untuk membelikan tiket.😊



Pesawat Airfast tipe twin otter ini merupakan pesawat berbadan kecil dengan jumlah penumpang 12 orang dan 3 kru. Hari itu penumpang hanya 8 orang, yaitu keluarga kami 7 orang dan 1 penumpang lainnya. Sebelum berangkat kami diberikan penutup telinga karena saat terbang, mesin pesawat akan terdengar keras. Benar saja, mesin pesawat terdengar keras, anak-anak beberapa kali melepas penutup  telinga sepertinya mereka nyaman saja dengan suara mesin pesawat. Pengalaman menggunakan pesawat berbadan kecil cukup menyenangkan, terutama untuk anak-anak, karena ini kali pertama mereka menggunakan pesawat berbadan kecil.




















Sampai di Pulau Bawean kami disambut dengan pemandangan indah, perpaduan antara keindahan bukit-bukit dan laut sungguh memanjakan mata. Dari bandara kami langsung menuju hotel, perjalanan dari bandara ke hotel sekitar 1 jam. Kami menginap di hotel Fathin, hotel ini berada dekat dengan dermaga, untuk fasilitas hotel tersedia tv, wifi, sarapan pagi. Hotel ini cukup nyaman untuk kami, dari balkon kami bisa memandang laut dan dermaga. Hotel Fathin memiliki beberapa tipe kamar mulai dari ekonomi sampai vvip dengan kisaran harga (pada saat kami menginap) Rp 150.000-250.000. Check-in di hotel, menaruh tas dan perlengkapan snorkeling, langsung kami melanjutkan perjalanan  menuju pulau Gili dan Pulau Noko.






















Pulau Bawean dikelilingi oleh pulau-pulau kecil diantaranya adalah pulau Gili dan pulau Noko, untuk dapat ke pulau tersebut kami menyebrang dari dermaga kecil bernama dermaga Apung yang berada di dusun Pamona dengan menggunakan perahu motor dengan waktu tempuh sekitar 15 menit. Dari kejauhan sudah terlihat pasir putih pulau Noko, indah sekali, tetapi kami memutuskan untuk menuju ke pulau Gili terlebih dahulu untuk makan siang setelah itu ke pulau Noko.

Pulau Gili adalah pulau berpenghuni, menurut seorang penduduk disana, pulau Gili dihuni sekitar 700 kepala keluarga dan merupakah pulau kecil terluas diantara pulau-pulau kecil lainnya yang berada disekitar pulau Bawean. Di pulau Gili kita bisa menikmati ikan bakar, cumi, lobster hasil tangkapan pak nelayan.

Kami memesan 3 ikan bakar dan satu kilo lobster. setelah memesan kami dipersilahkan untuk memilih sendiri lobster yang ditempatkan dipinggir dermaga dalam semacam jaring agar tetap bisa hidup sehingga tetap segar ketika dinikmati. Setengah dari menu yang kami pesan dimasak dengan bumbu, setengah menu lagi diolah tanpa bumbu. Alhamdulillah nikmat sekali makanan yang dimasak bu Siti, Juru masak dikedai tempat kami makan. Rencananya kami akan makan siang kembali keesokan harinya di kedai bu Siti, kami memesan 1 kg lobster, 3 ikan dan 1 kg cumi-cumi. Bu Siti memberikan kami nomor teleponnya agar kami bisa menghubungi saat akan sampai ke pulau Gili supaya makanan cepat dihidangkan saat kami tiba nanti.




Perut sudah kenyang dan hatipun senang, saatnya kami kembali ke perahu untuk melanjutkan perjalanan ke Pulau Noko. Pulau Noko letaknya bersebelahan dengan pulau Gili, bahkan saat air surut kedua pulau ini terhubung oleh pantai pasir putih. Pulau Noko adalah pulau kecil yang tidak berpenghuni, luas pulau ini sekitar 1 kilo meter persegi dengan seluruh daratannya diisi oleh pasir putih, dari kejauhan saja pasir putih pulau Noko sudah terlihat berkilau.

Sampai dipulau Noko, keadaan air laut sedang surut sehingga saat mendekati pulau, perahu kandas  tidak bisa bersandar di dermaga terpaksa kami harus melompat dari kapal dan berjalan menuju pantai. Pengalaman seru karena kami harus berjalan di air laut menuju pantai, sesekali kami menginjak tanaman laut tajam sakit saat tertusuk atau tiba-tiba panik saat melangkah pada sisi yang lebih dalam 😁, tapi bagi anak-anak, keadaan ini dipakai untuk bersenang-senang. Mereka melompat dari perahu dan berenang menuju pantai..





Pulau Noko menyuguhkan keindahan pasir putih yang bersih, air laut hijau kebiruan, sayangnya ada orang-orang yang tidak bertanggung jawab membuang sampah sembarang, terlihat botol-botol plastik, bungkus makanan kemasan berserakan diantara semak belukar 😢. Tidak adanya petugas kebersihan dan rendahnya kesadaran pengunjung pada kebersihan membuat pulau ini menjadi berkurang keindahannya.

Pulau Noko tidak tersedia air bersih, fasilitas kamar mandi, kedai-kedai makanan, jika ingin berlama-lama di sana, kita harus membawa peralatan seperti tenda, tikar dan membawa makanan, minuman.

Kami melakukan berbagai aktivitas di pantai, bermain pasir, berenang, foto-foto yang wajib dilakukan 😁 dan sekedar bersantai menikmati keindahan pulau sambil memandangi pulau Bawean yang berada diseberang pulau Noko. Puas bermain.. saat kembali ke pulau Bawean, dan kami pun berencana besok pagi akan kembali ke pulau Noko.






















Wednesday, July 18, 2018

Gili Ketapang, Gili Genting, Gili Labak (part 2)


Pukul 18.00 kami meninggalkan pulau Gili ketapang untuk menuju hotel di Surabaya, sampai hotel pukul 22.00 kami gunakan untuk istirahat sebelum berangkat ke Sumenep. Jam 00.15 kami berangkat dan sampai di Sumenep menjelang subuh. Mau kemanakah kami, di pagi buta sudah sampai Sumenep? Tujuan kami adalah snorkeling di Gili Labak. 

Kami beristirahat sebentar di masjid sampai terbit matahari lalu melanjutkan perjalanan menggunakan kapal motor menuju Gili Genting. Wah kok Gili Genting bukannya tujuan kami ke Gili Labak? jadi sebelum kami ke Gili Labak, kami akan mampir ke pulau Gili Genting dulu untuk sarapan dan menikmati keindahan pulau itu, menurut orang-orang pulau Gili Genting atau dikenal juga dengan nama pantai Sembilan juga tidak kalah cantik dengan pulau Gili labak. Perjalanan dari Sumenep sampai Gili Genting sekitar 45 menit.  






Benar ternyata, hamparan pasir putih dan halus, air laut jernih kebiru-biruan benar-benar memanjakan mata. 




Kami makan siang di gajebo sambil menikmati keindahan Gili Genting. Sayangnya kami tidak bisa berlama-lama menikmati keindahan ini karena tujuan akhir kami yaitu Gili Labak sudah menanti. Walau hanya sebentar di Gili Genting, kami bisa menikmati keindahannya, mungkin suatu saat nanti kami bisa menginap di Gili Genting. Oh iya untuk fasilitas di Gili Genting sudah cukup memadai misalnya sudah ada penginapan dan warung-warung yang menjual berbagai makanan dan minuman jadi tidak perlu khawatir akan kelaparan dan kehausan. Setelah makan siang dan bermain sebentar dipantai, kami kembali ke kapal untuk melanjutkan perjalanan. 

Perjalanan dari Gili Genting menuju Gili Labak sekitar 1 jam. Kedua anak laki-laki dan suami memilih duduk di geladak kapal, sedangkan saya dengan anak-anak perempuan memilih duduk didalam kapal, karena bisa menggunakan waktu 1 jam untuk tidur.



Puas tidur 1 jam, kami terbangun dengan pemandangan yang indah di depan mata. Pulau Gili labak,  merupakan pulau yang kecil, memiliki garis pantai berpasir yang panjang, pasirnya putih dan lembut.





Indah sekali yah.. Anak-anak puas sekali bermain pasir dan berenang di pantai, ombaknya tidak terlalu besar sehingga saya tidak terlalu khawatir membiarkan anak-anak berenang di pantai. Pulau Gili Labak juga mempunyai keindahan bawah laut. 




Tiga hari dua malam tidak tidur dikasur, lelah pastinya tetapi semua itu terbayar dengan keindahan tiga pulau yang kami datangi. Alhamdulillah anak-anak cukup kooperatif, padahal saya sudah membayangkan hebohnya mereka dalam perjalanan 3 hari 2 malam, tidur di mobil dan kapal huihhh.. dugaan saya ternyata salah 😁.