"Next trip kita ke pulau Bawean" papa Babos menyampaikan rencananya pada anak-anak. "Yeahhh kita menyelam" sambut anak-anak dengan penuh riang. Anak-anak langsung mencari tahu tentang pulau Bawean melalui mbah Google, wah indahnya.. Anak-anak tambah semangat.😊
Persiapan sudah dilakukan, anak-anak sudah meminta ijin kepada wali kelas mereka tidak masuk sekolah karena akan pergi berlibur lalu kabar yang tidak kami inginkan datang, H-1 kami dikabari jika tiket kapal untuk kapal yang akan kami tumpangi pada hari yang sudah kami rencanakan tidak dijual untuk umum dikarenakan kapal sudah dibooking oleh pemda setempat. Mendengar berita itu wah rasanya kecewa berat.
Keadaan ini merupakan kesempatan untuk mengajarkan kepada anak-anak bahwa keadaan bisa saja berubah tiba-tiba tanpa kita duga, terima saja dan tidak larut dalam kekecewaan, yang lebih penting harus bisa berpikir jalan keluarnya. Setelah kami diskusi kami akan tetap berlibur ke pulau tetapi bukan pulau Bawean melainkan pulau Gili Ketapang, Gili Genting dan Gili Labak.
Perjalanan dimulai pukul 15.30 dari Salatiga menuju Surabaya, diperkirakan akan tiba di Surabaya sekitar pukul 22.00 dan rencananya langsung menuju hotel, menaruh barang-barang lalu beristirahat sebentar setelah itu akan melanjutkan lagi perjalanan pukul 00.00 menuju Probolinggo.
Ternyata perkiraan kami meleset, kami baru sampai Surabaya pukul 00.45, mobil yang akan mengantarkan kami ke Probolinggo sudah menunggu lama kedatangan kami, kami memutuskan tidak ke Hotel terlebih dahulu tetapi langsung menuju Probolinggo. Sampai Probolinggo jam 02.45, sebelum ke pelabuhan, kami beristirahat di basecamp.
Anak-anak sepertinya sudah puas sekali tidur di mobil, saat sampai basecamp mereka tidak lagi meneruskan tidurnya, mereka asyik bermain ipad, berbeda dengan saya yang tidak bisa tidur di mobil, di basecamp rasanya mengantuk berat tetapi tidak bisa tidur karena si anak bungsu bolak-balik mengajak keluar untuk berjalan-jalan.
Jam menunjukkan pukul 06.00 tetapi tidak ada tanda-tanda akan berangkat ke pelabuhan. Saya menanyakan pada mas Tyo lalu beliau menjelaskan jika snorkeling di Gili Ketapang baru bisa dilakukan setelah sholat jumat sehingga jadwal mundur dari yang sudah direncanakan, padahal jadwal kami sangat padat, jika jadwal mundur maka kemungkinan kami tidak bisa lagi mampir ke hotel untuk beristirahat karena pukul 22.00 kami harus berangkat lagi ke Sumenep. "Ya sudah nikmati saja, mudah-mudahan anak-anak tetap sehat dalam perjalanan", pikir saya dalam hati. Oh iya mas Tyo ini yang akan menemani keluarga kami selama liburan di pulau Gili Ketapang.
Anak-anak sudah berjalan kesana kemari dan menanyakan kapan berangkat, kami pun berangkat jam 07.00 menuju pelabuhan, sampai dipelabuhan kami masih menunggu rombongan yang lain, menunggu cukup lama sekitar 2 jam. Anak-anak sudah lapar karena belum sarapan, beruntung warung-warung di pinggir dermaga sudah buka, kami sarapan di sana.
Mas Tyo melihat gerak-gerak kami yang sudah mulai lelah menunggu terutama anak-anak yang sudah membuat kehebohan 😁, akhirnya kami berangkat lebih dahulu tanpa rombongan. Kapal yang kami naiki bukanlah kapal penumpang melainkan kapal motor kecil. Kapal yang seharusnya di isi oleh 40 orang tetapi hanya diisi oleh kami sekeluarga, dan mas Tyo 😊.
Anak-anak langsung meminta ijin bermain di pantai, ayoo kita main air.. Jam 10 sampai 12 siang anak-anak asik bermain dipantai padahal cahaya matahari sangat terik tapi tidak menyurutkan keinginan mereka untuk bermain. Saat waktu sholat Jumat, tidak ada lagi yang beraktivitas dipantai, karena hal itu merupakan salah satu aturan di pulau Gili Ketapang. Sambil menunggu sholat Jumat, selesai, kami beristirahat di rest area Gili Ketapang.
Keadaan ini merupakan kesempatan untuk mengajarkan kepada anak-anak bahwa keadaan bisa saja berubah tiba-tiba tanpa kita duga, terima saja dan tidak larut dalam kekecewaan, yang lebih penting harus bisa berpikir jalan keluarnya. Setelah kami diskusi kami akan tetap berlibur ke pulau tetapi bukan pulau Bawean melainkan pulau Gili Ketapang, Gili Genting dan Gili Labak.
Perjalanan dimulai pukul 15.30 dari Salatiga menuju Surabaya, diperkirakan akan tiba di Surabaya sekitar pukul 22.00 dan rencananya langsung menuju hotel, menaruh barang-barang lalu beristirahat sebentar setelah itu akan melanjutkan lagi perjalanan pukul 00.00 menuju Probolinggo.
Ternyata perkiraan kami meleset, kami baru sampai Surabaya pukul 00.45, mobil yang akan mengantarkan kami ke Probolinggo sudah menunggu lama kedatangan kami, kami memutuskan tidak ke Hotel terlebih dahulu tetapi langsung menuju Probolinggo. Sampai Probolinggo jam 02.45, sebelum ke pelabuhan, kami beristirahat di basecamp.
Anak-anak sepertinya sudah puas sekali tidur di mobil, saat sampai basecamp mereka tidak lagi meneruskan tidurnya, mereka asyik bermain ipad, berbeda dengan saya yang tidak bisa tidur di mobil, di basecamp rasanya mengantuk berat tetapi tidak bisa tidur karena si anak bungsu bolak-balik mengajak keluar untuk berjalan-jalan.
Jam menunjukkan pukul 06.00 tetapi tidak ada tanda-tanda akan berangkat ke pelabuhan. Saya menanyakan pada mas Tyo lalu beliau menjelaskan jika snorkeling di Gili Ketapang baru bisa dilakukan setelah sholat jumat sehingga jadwal mundur dari yang sudah direncanakan, padahal jadwal kami sangat padat, jika jadwal mundur maka kemungkinan kami tidak bisa lagi mampir ke hotel untuk beristirahat karena pukul 22.00 kami harus berangkat lagi ke Sumenep. "Ya sudah nikmati saja, mudah-mudahan anak-anak tetap sehat dalam perjalanan", pikir saya dalam hati. Oh iya mas Tyo ini yang akan menemani keluarga kami selama liburan di pulau Gili Ketapang.
Anak-anak sudah berjalan kesana kemari dan menanyakan kapan berangkat, kami pun berangkat jam 07.00 menuju pelabuhan, sampai dipelabuhan kami masih menunggu rombongan yang lain, menunggu cukup lama sekitar 2 jam. Anak-anak sudah lapar karena belum sarapan, beruntung warung-warung di pinggir dermaga sudah buka, kami sarapan di sana.
Mas Tyo melihat gerak-gerak kami yang sudah mulai lelah menunggu terutama anak-anak yang sudah membuat kehebohan 😁, akhirnya kami berangkat lebih dahulu tanpa rombongan. Kapal yang kami naiki bukanlah kapal penumpang melainkan kapal motor kecil. Kapal yang seharusnya di isi oleh 40 orang tetapi hanya diisi oleh kami sekeluarga, dan mas Tyo 😊.
Perjalanan laut cukup singkat, dengan waktu sekitar 30 menit kami sudah berada di pulau Gili Ketapang. Kesan pertama saat berada di pulau Gili ketapang adalah pulau kecil yang indah, hamparan pasir putih dan suasana yang tidak ramai, tapi sayangnya cukup banyak sampah yang berserakan.
Selesai sholat Jumat, aktivitas wisatawan dapat berjalan kembali... yeahh saatnya snorkeling. Aktivitas snorkeling adalah aktivitas yang paling ditunggu-tunggu oleh anak-anak. Spot Snorkling dekat dengan pulau Gili Ketapang.
Lucunya ikan-ikan Nemo.. wahh indah sekali. Alhamdulillah selalu bersyukur dapat menikmati keindahan bawah laut. Anak-anak juga menikmati setiap kegiatan menyelam.
Setelah asyik melihat keindahan bawah laut, saatnya kami kembali ke Gili Ketapang untuk menyantap makan siang dengan menu ikan dan bisa makan sepuasnya 😋. Perut sudah kenyang, badan sudah bersih kembali, saatnya kami meninggalkan pulau indah ini.
...... Bersambung.....
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete