Project Membuat Kostum (Terpaksa Jadi Bisa)

"Mami.. Sara dua minggu lagi akan pentas, Sara jadi rumput laut, kostum rumput lautnya dibuat sendiri nggih". Kalimat terakhir yang diucapkan kakak fasilitator di sekolah Sara mampu membuat saya terbenggong beberapa detik kemudian menyadari kalau kostum harus saya buat sendiri.. ya dibuat sendiri. Entah kenapa waktu itu yang terbersit dipikiran adalah membuat sendiri tidak meminta bantuan orang lain untuk mengerjakan kostum.

Satu minggu telah berlalu, saya masih santai-santai saja. "Ahh masih lama ini" kata-kata itu hanyalah sebuah alasan tidak adanya ide di otak saya 😅. H-5 orangtua murid di sekolah sudah ramai membicarakan tentang kostum, ada yang tenang karena sudah menyelesaikan tapi lebih banyak orangtua yang panik karena tidak ada ide membuat kostum. Beberapa dari mereka akhirnya menyerahkan pada penjahit, lalu bagaimana dengan kostum untuk Sara.. saya sihh masih tenang-tenang saja. H-4 Sara sudah mulai menanyakan kostum yang akan dipakainya "Mami sudah selesai buat kostumnya?". Entah kenapa pertanyaan Sara dapat membuat saya berpikir keras 😀, mungkin karena saya melihat harapan yang besar Sara terhadap mami, dapat membuatkan kostum untuknya.

Mulailah saya mencari ide melalui pinterest, sayangnya kostum rumput laut tidak banyak berkeliaran di pinterest. Dari beberapa diy kostum rumput laut yang tersedia di pinterest tidak sesuai dengan yang saya inginkan.

H-3 berangkatlah saya ke toko bahan, setelah berkonsultasi dengan wali kelas Sara maka pilihan bahan jatuh pada bahan flanel, jangan ditanya kenapa memilih bahan ini, saya pun tidak mengerti saat wali kelas Sara menyarankan untuk memakai bahan tersebut untuk kostum, maklum saya sangat buta dengan dunia jahit menjahit beserta bahan kain 😔. Setelah memilih bahan flanel saya masih berkeliling didalam toko, untuk mendapatkan ide kostum. 

Rumbai-rumbai berwarna hijau menarik perhatian, saya meminta pelayan toko untuk mengambilkan 2 buah rumbai-rumbai. setelah itu tiba-tiba terpikir untuk membuat kostum dengan tutu berwarna hijau. Saya pun bertanya pada pelayan toko mengenai bahan apa yang digunakan untuk membuat rok tutu. Jadilah 2 meter tile, 2 buah rumbai-rumbai dan 1.5 meter flanel saya dapatkan.

Proses pengerjaan kostum dilakukan selama tiga malam, malam hari saat anak-anak tidur itulah waktu "me time" 😁 alias waktunya mengerjakan project kostum untuk si anak gadis. Apakah proses pembuatan berjalan lancar??.... tentu tidak 😂. 

Proses pertama dalam membuat kostum Sara adalah dengan menjiplak baju Sara yang sesuai dengan ukuran badannya saat ini pada kain flanel setelah itu digunting dan dijahit. Setelah dijahit baru ketauan jika bajunya terlalu besar akhirnya proses saya ulangi dari awal. Gagal kedua kalinya malah membuat saya penasaran, Alhamdulillah percobaan ketiga berhasil.

Setelah tiga malam berkutat dengan jarum dan benang..terengggg Alhamdulillah jadilah kostum rumput laut.. Memang tidak mirip rumput laut 😅 tapi warnanya boleh lah mirip dengan rumput laut 😂

Bagaimana perasaan si pipi kentang saat mengenakan kostum ini?? senang sekali dia. Dengan bangganya dia menunjukkan kostum ini pada papa, kakak-kakaknya dan wali kelas.

Saat pentas seni tiba, semua anak-anak dari tk Lebah Putih menggunakan kostum karakter bertema under the sea, mereka siap menari diatas panggung.