Pukul 4 pagi aktivitas di rumah kami sudah dimulai, dua anak laki-laki sudah bangun dan bersiap untuk sholat subuh. Mereka terbiasa bangun pagi mungkin disebabkan karena mereka tidur selepas magrib. Sambil menunggu waktu subuh biasanya mereka duduk di ruang makan, bukan karena mereka ingin makan tetapi mereka senang menemani saya memasak untuk sarapan pagi. Mereka duduk diam di ruang makan bahkan sesekali mereka meneruskan tidurnya di ruang makan alih-alih menemani saya memasak 😀.
Kehebohan pagi hari sering terjadi di rumah kami, ada saja yang membuat saya menaikkan nada suara, entah mandi yang terlalu lama, tidak mau makan, belum menyiapkan peralatan sekolah padahal mobil antar jemput sudah menunggu di depan rumah. Saat mereka sudah berangkat sekolah tiba-tiba rumah menjadi sepi, mungkin kehebohan ini akan saya rindukan saat mereka sudah dewasa.
Setelah kedua anak laki-laki berangkat sekolah, aktivitas kedua anak perempuan dimulai. Biasanya jam 7 pagi kami berjalan-jalan disekitar komplek perumahan, Sara berjalan atau naik sepeda, saya mendorong stroller. Jika matahari sudah cukup membuat Sara berkeringat maka kegiatan berjalan-jalan saya hentikan dan berlanjut dengan aktivitas lain didalam rumah.
Semalam Sara membaca buku dengan tema shapes, cukup lama dia membolak-balikkan halaman buku dan bertanya tentang bentuk geometri yang ada di gambar. "Segitiga, persegi panjang, lingkaran, bujur sangkar" Sara mengulangi apa yang saya bacakan dengan penuh semangat. Pagi ini saya mengajak Sara untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan tema yang semalam dia baca.. bangun geometri..
Kegiatan pagi ini Sara menggunakan sedotan sebagai bahan belajarnya. Pertama yang dilakukan Sara adalah memotong sedotan dengan menggunakan gunting menjadi potongan yang pendek. Pada proses ini Sara sedikit mendapat bantuan dari saya, sesekali dia mengeluh karena tidak berhasil memotong sedotan, lalu bagian saya adalah menyemangati dan memberi contoh.
Sedotan telah selesai di gunting kemudian saya menggambar bentuk geometri di selembar kertas.
"Sara, ini bentuk segitiga, kalau ini segi empat, bentuk yang ini apa namanya? persegi panjang". Sara tidak terlalu menyimak apa yang sedang saya jelaskan, dia sudah tidak sabar ingin memainkan sedotan yang sudah diguntingnya.
Saya meminta Sara untuk tracing gambar geometri yang sudah saya buat dengan menggunakan potongan sedotan. Sara memberi lem pada sedotan setelah itu ditempel pada gambar sampai membentuk segitiga dan segi empat. Serius sekali dia melakukan kegiatan ini, dia meminta saya menggambar lagi bentuk geometri lainnya di selembar kertas lalu Sara dengan semangatnya tracing menggunakan sedotan.
Tidak terasa hampir satu jam kami melakukan aktivitas ini, menyenangkan sekali bagi Sara melakukan kegiatan menggunting, menempel walaupun sesekali dia tampak kesal jika dia tidak berhasil menggunting sedotan. Kegiatan ini dapat melatih motorik halusnya dan kordinasi mata dan tangan selain itu Sara mendapat pengetahuan tentang berbagai bentuk serta kata-kata yang baru dia kenal.
Ternyata aktivitas bermain dengan sedotan masih ada kelanjutannya loh, melihat masih ada potongan sedotan yang tersisa lalu saya mengambil sehelai benang dengan panjang sekitar 30 cm, dengan rasa penasaran Sara mengamati apa yang saya lakukan. Kemudian saya memberi contoh memasukkan benang ke dalam sedotan, kegiatan ini dinamakan meronce.
Saya membiarkan dia berusaha walaupun membutuhkan waktu yang cukup lama. Kegiatan ini membutuhkan kordinasi mata dan tangan serta fokus. Senang sekali saya melihat Sara dapat menyelesaikan proyek walaupun kadang terdengar dia berbicara sendiri "kok gak masuk-masuk nih benangnya, benangnya licin"😁.
Hasil meronce bisa menjadi kalung 😍, matanya berbinar-binar saat saya kalungkan pada lehernya. Saat papanya pulang dengan bangga dia memperlihatkan hasil kreasinya 😀.
(Duri, Maret 2017)